( Review Buku ) SAMAN



penulis : Ayu Utami

" Waktu adalah hal yang aneh sekali. Bagaimana dia bisa memisahkan kita dari kita dimasa lalu?"

sudah begitu lama saya tidak menulis ulasan buku yang saya baca, dan akhirnya saya memutuskan kembali lagi untuk menulis apapun, satu diantaranya menulis ulasan Novel "Saman" ini. 

Kali ini saya akan sedikit mengulas Novelnya Ayu Utami berjudul “SAMAN”. Ini kali kedua saya membaca karyanya, sebelumnya saya sudah pernah membaca “ Eks Parasit Lajang” yang belum sempat saya bagikan kepada kawan-kawan. sebetulnya setelah membaca buku Saman wajib juga membaca Larung karena kedua buku ini merupakan dwilogi yang saling berkaitan.

Saman merupakan novel Karangan Ayu Utami yang pertama. Terbit pada tahun 1998, dalam ceritanya mengambil latar kehidupan masa orde baru berkuasa. sebuah pengalaman hidup yang nyata, ketika ketidakadilan terjadi dengan teganya merenggut hak kemanusiaan lewat kelemahan petani, dan kekuasaan membuat rakyat kecil tidak berdaya. pada cerita ini semua unsur bercampur menjadi satu, mulai dari romansa, persahabatan, ketidakadilan, spritualitas, serta perjuangan akan nilai kemanusiaan dikemas menjadi satu cerita fiksi yang membuat pembaca penasaran 

tidak dapat dipungkiri bahwa imajinasi Ayu dalam pembuatan novel ini luar biasa. ia menggabungkan dua dunia yang sangat kontras yaitu dunia modern dan dunia mistis.

secara singkatnya novel ini menceritakan empat sahabat, yang terdiri dari Laila, Yasmin, Cok dan Skhuntala yang memiliki permasalahan masing-masing. Laila yang terlanjur mencintai Sihar, lelaki beristri. Yasmin, perempuan paling sempurna di antara persahabatan mereka tetapi harus mencintai Saman juga pria yang sekaligus dicintai sahabatnya Laila,dan ia harus selingkuh di belakang suaminya,Skuntala yang memiliki masalah dengan keluarganya dan ia yang tidak disukai karena perilakunya yang pemberontak. dan yang terakhir ialah Cok, yang merupakan binal,sering  bergonta-ganti pasangan. Laila dan Yasmin harus berurusan dengan Athanasius Wisanggeni atau dikeanl dengan nama Saman. mereka sama-sama mencintai Saman. Saman merupakan seorang dari masa lalu mereka berempat,sebelum Laila mencintai lelaki beristri. cerita ketidakadilan yang digambarkan oleh Ayu Utami dimulai dari kehidupan Saman saat ia menjadi Pastor dan ditugaskan disuatu daerah, namun ia memilih untuk transmigrasi ke Perabumulih, dimana tempat tersebut ialah tempat kelahirannya. 

Di Perabumulih lah kebijakan pemerintah pada zaman orde baru mulai merenggut hak petani karet. mereka dipaksa harus menyerahkan perkebunannya diganti oleh perkebunan karet dengan paksa, lahan dibakar, perempuan-perempuan dikumpulkan dimesjid, penyekapan orang-orang yang ikut campur dan Saman salah satunya. ia harus merasakan pedihnya disiksa setiap hari karena memperjuangkan hak para petani kebun karet di Perabumulih. sampai akhirnya Saman melarikan diri ke New York.

Novel pertama Ayu Utami ini awalnya membuat saya binggung dengan alur cerita yang diceritakan karena alur maju mundur. namun setelah saya kembali membaca sampai akhir semuanya menjadi tergambar jelas dan ada benang merah dari semua cerita itu. dibalik semua itu ada pesan yang ingin disampaikan dizaman orde baru kala itu.










Komentar

Postingan populer dari blog ini